2.01.2008

Nasehat orang Tua ku

Anakku,........
Sesuatu yang sederhana selalu mudah dipahami, mudah dikerjakan, mudah dibina, mudah dinikmati, mudah dijaga, mudah dirawat, mudah dibawa, mudah disimpan, mudah dikeluarkan, mudah dipindahkan dan segala kemudahan lain yang menyertainya. Kesederhanaan yang mendatangkan kemudahan ini tidak saja berlaku pada benda-benda, tetapi juga berlaku pada cara dan pola hidup kita.Dari pelajaran matematika, kita tahu bahwa orang yang pandai adalah dia yang dapat menyederhanakan persoalan matematis yang rumit sekaligus menerangkannya. Dari penalaran yang sama, maka orang-orang yang pandai adalah dia yang dapat menyederhanakan masalah-masalah hidupnya sekaligus dengan membantu orang-orang di sekitarnya untuk hidup sederhana.Pemimpin yang pandai adalah dia yang dapat menyederhanakan masalah orang-orang yang ada di bawahnya. Sebaliknya, pemimpin yang tidak dapat menyederhakan hidupnya sendiri atau malah bikin masalah sederhana menjadi rumit adalah orang yang sangat jauh untuk dapat dikatakan pandai. Padahal, padanan kata yang tepat untuk orang2 yang jauh dari sifat pandai adalah orang yang bodoh.

Inilah cerita dari kampungku

Petani Sawit Korban Rampok Masih keritis
KERINCI — Hingga Ahad (18/3) tiga korban perampokan dengan senjata tajam Karyono (40), Musthofa (26) danAbdul Aziz (18) masih dirawat intensif di RS Satya Insani Pangkalan Kerinci.Ketiganya merupakan korban aksi perampokan yang dilakukan oleh delapan orang pelaku dengan senjata clurit danberhasil membawa kabru uang kontan milik korban sebesar Rp 40 juta.
Korban Karyono terpaksa dioperasi untuk memperbaiki tulang bahunya yang patah akibat bacokan senjata tajampelaku, bagian kepala korban membentuk huruf T bekas sabitan clurit dan terpaksa dibungkus dengan perban.Sementara Musthofa keponakannya menderita luka bacok dipelipis kiri, tangan kanan serta punggung dengan luka
menganga. Sementara anak Karyono, Abdul Aziz hanya mengalami luka sayatan kecil dibagian tangannya.Kejadian naas yang menimpa keluarga petani SP IV Desa Kumbara Utama Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak
ini menurut Matjari (65) mertua Karyono terjadi sekira pukul 20.00 WIB Kamis (15/3) lalu. Ketika itu ketiga korban barusaja kembali dari transaksi menerima pembayaran penjualan kavlingan sawit milik Karyono kepada pembeli warga DesaBukit Agung.
Usai menerima uang penjualan kavlingan sawit, Karyono bersama anak dan keponakannya pulang menyusuri jalan
diantara pepohonan sawit menuju rumahnya di SP IV Desa Kumbara Utama. Namun belum lagi sampai di rumahnyadan berada ditempat sepi, ketiga korban yang mengendarai dua sepedamotor ini dihentikan oleh delapan pelakubersebo.Tanpa basa basi ditengah gelap diantara rerimbunan pohon sawit, pelaku langsung membacok membabi buta sambil
meminta uang yang disimpan Karyono di dalam jaketnya.Bacokan clurit empat pelaku layaknya orang kesurupan ini membuat Karyono tidak berdaya. Korban yang berada di
atas sepedamotor tidak berdaya menghadapi keroyokan pelaku yang bersenjata. Korban bersimbah darah, begitu pulaMusthofa. Bahkan helm yang digunakan untuk pelindung juga ikut hancur oleh bacokan senjata pelaku.Aksi beringas pelaku baru berhenti setelah mendapatkan uang kontan Rp 40 juta dari korban lalu meninggalkan korban
bersimbah darah. Anak korban, Abdul Aziz yang hanya mengalami luka ringan dengan susah payah lalu memintapertolongan ke rumah warga yang berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kejadian perkara (TKP).(amr/rpg)




Selasa, 20 maret 2007